Minggu, 22 Agustus 2010

Iqra'


Para pembaca yang budiman, bahwa ibadah membaca Al-Quran itu “tashihul qiroatil huruf”/membuat tepat bacaan perhurufnya. Yaitu masing-masing huruf atau perhuruf bias terbaca dengan betul, dengan semua ketentuan bacaanya dengan menggunakan tajwid. Bukan membaca dengan tergesa-gesa yang sehingga ada huruf yang terlipat/ samar dan kehilangan hak-hak bacaan. Atau dibuat gaya lagu yang merusak ketentuan bacaan. Dan semua yang tidak diperbolehkan.
Artinya  dan bacalah Al  Quran dengan perlahan-lahan yang jelas

وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيْلًا
 Artinya  dan bacalah AL Quran dengan perlahan-lahan yang jelas
Firman tersebut dikuatkan dengan sabdanya tartil artinya “dengan tartil yang sesungguhnya”. Supaya betul-betul diperhatikan untuk memperbaiki bacaan Al-Quran.
Menurut imam Ali:
التَّرْتِيْلَ تَجْوِ يْدَ الحُرُوْفُ وَمَعْرِفَۃُالْوُقُوْفُ
Tartil ialah memperbaiki bacaan huruf-huruf dan mengetahui perihalnya  waqof. Begitu juga caranya memulai bacaan darimanan harus memulainya.

رَبَّ قَََا رِيٍ لِلْقُرْ ءَانِ وَالْقُرْءَانُ يَلْعَنُهُ
Artinya Banyak orang membaca Al-Quran sedang Al-Quran yang dibacanya malah mengutuknya.
Yang dilaknat yaitu  jika membacanya sampai merusak bacaan atau makna Al-Quran yang dibacanya atau sebab tidak mau mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran. Mari kita perbaiki bacaan Al Quran kita…
To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar