Keberadaan atau eksistensi manusia di muka bumi ini mempunyai misi yang jelas dan pasti. Misi yang merupakan tujuan asasi. Ada tiga misi yang diberikan Allah untuk diemban manusia; yaitu misi utama untuk beribadah (QS. 51:56), misi fungsional sebagai khalifah (QS. 2:30) dan misi operasional untuk memakmurkan bumi (QS. 11:61)[1]. Namun, tidak semua orang dapat mempertahankan kelangsungan ketiga misi tersebut dikarenakan tidak mengikuti risalah yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Jika demikian apakah kita akan bersikap apatis, ketika saudara kita amatlah memerlukan uluran tangan kita?
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" [Ali 'Imrân : 110]
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung." [Ali Imran : 104]
Dakwah secara bahasa artinya menyeru kepada kabaikan. Dakwah, adalah satu ibadah yang sangat agung, ladang untuk menuai pahala, dan tugas sangat mulia yang Allah embankan di pundak para rasul dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat, para pengembannya merupakan manusia-manusia terbaik perkataanya[2]. Dan Tujuan utama dakwah, ialah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Kebutuhan akan dakwah pada zaman sekarang amat diperlukan. Dengan berdakwah kita dapat memenuhi kebutuhan orang-orang disekeliling kita terkait pemahaman Islam secara kaffah sehingga mereka dapat membedakan mana yang haq dan yang batil.
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Karena tanpa berdakwah, bisa jadi yang mengetahui “Islam Rahmatan Lil ‘alamin” hanyalah Rasulullah. Namun, tentu saja dakwah harus dengan ilmu, karena dakwah tanpa ilmu memberikan kesesatan yang nyata. Salah satu cara memperoleh ilmu adalah melalui proses pembinaan. Mengapa dikatakan demikian?