Selasa, 07 September 2010

School Of Mentor>>> in Breaking New

Liputan Khusus School of Mentor (SOM)
Session 1  2010
Malang 8Mei 2010

Tahun ajaran baru akan segera dimulai, itu artinya kampus tercinta kita, Universitas Brawijaya akan dipenuhi oleh para Mahasiswa Baru (maba). Maba yang polos, maba yang masih mencari jati diri, maba yang belum terwarnai apapun. Mungkin, bagi sebagian orang menganggap hal tersebut bisa Toh, namanya juga maba. Mereka kan udah lulus sma, brarti udah gede jadi bisa ngurus diri sendiri. Jadi biarin aja mereka mau ngelakuin apa aja selama kuliah. Ga’ kenal juga, bukan adik kandung juga ngapain dijagain.
Tetapi ikhwatifillah, jika kita berpikir seperti itu, bagaimana dengan “warna “ mereka?
Tidak inginkah antum mewarnai mereka dengan warna kebaikan???
Yupzz, daftar OR mentoring dan mengikuti serangkaian kegiatan lainnya insya Allah merupakan salah satu dari persiapan antum semua dalam menghadapi sekaligus memberi insya Allah warna-warna kebaikan kepada adik-adik kita yang sebentar lagi akan bergabung bersama kita.
TMP dan TMF present……..

School of Mentor (SOM), rangkaian yang berbeda dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya hanya ada OR dan GNOME maka pada kali ini, konsep dalam penjaringan mentor di buat berbeda. Mentor
yang bener-benar berkualitas sangat diharapkan guna membina adik-adik Maba 2010. “Sehingga SOM ini merupakan serangkaian dari kegiatan OR yang mana para peserta diberi fasilitas tsaqofah ke-Islam-an sebelum post test”, ungkap Nofianti, selaku Steering Committee (SC) pada OR sekaligus merangkap sekretaris pada SOM ini ketika ditemui saat acara berakhir. “Harapanya dengan adanya SOM ini calon mentor tidak hanya siap menghadapi post test yang Insya Allah dilaksanakan 12 Juni mendatang, tetapi komitmen membina mentoring 2010, mencetak dan membina generasi muslim pewaris muslim sejati”, tambahnya bijak.
Bertempat di Ruang Tengah Masjid Raden Patah (MRP), pada tanggal 8 Mei lalu, SOM season 1 terealisasi. Jauh dari yang diharapkan, karena para peserta yang hadir hanya sekitar 148 peserta dari 321 peserta  yang mendaftar putra-putri.  Dengan rincian 40 putra dari 80 pendaftar dan 108 putri dari 241 pendaftar. Miris memang ketika dijumpai sedikitnya calon mentor yang hadir pada SOM-1, karena hanya 15% dari yang ditargetkan yaitu sebanyak 1000 mentor. Padahal diperkirakan jumlah maba pada tahun ini meningkat menjadi 12.000 orang. Jika demikian, maka seorang mentor harus membina berapa orang?
 Memang jumlah peserta sekolah mentor tak sebanding dengan jumlah peserta yang ikut dalam open recruitmen serta proses seleksinya. Hal ini dimaklumi oleh ketua pelaksana OR dan sekolah mentor Akmalul Husni mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya 2008, ketika beliau ditemui disela-sela kesibukannya terkait dimintai informasi mengenai SOM. ”Karena mengingat acara sekolah mentor juga berbenturan dengan kegiatan SKI dan UKM lain baik Tingkat fakultas maupun universitas”,ungkapnya. “Meskipun di bagian putra hanya dihadiri 40 orang mereka tetap semangat dan menyimak tiap materi dengan khidmat”, tambahnya dengan senyum.
Jika di bagian putra dideskripsikan begitu semangatnya, maka peserta di bagian putri pun tidak kalah semangatnya. Terbukti saat materi Urgensi Syahadatain, ketika Ust. Fajar salah menyebutkan Nama sahabat Rasul yang Zuhud terhadap dunia, salah satu peserta dari Fakultas Hukum langsung meralat Nama sahabat Rasul tersebut dengan lantangnya.
 Ditemui di akhir acara, peserta dari Fakultas pertanian,Aviva mengungkapkan, “Sekolah Mentor adalah pemberian suplemen bagi calon mentor sehingga nantinya pada saat dia menyampaikan materi kepada para mentee-menteenya dia dapat menyampaikan materi secara baik dan benar”.
 Acara yang dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore ini berisi materi-materi yang dirasa amat penting bagi para calon mentor. 4 materi disuguhkan pada SOM-1 ini dengan pemateri yang sudah tidak asing lagi bagi penikmat kajian Senin Sore (Sensor) dan Kamis Sore (kare). Yang mana pada tiap materi diakhiri dengan sesi Tanya jawab dan post test untuk mengevaluasi hasil dari pemahaman tiap individu terkait materi yang telah disampaikan.
Diawali dengan urgensi Syhadatain oleh Ust. Fajar, dilanjutkan Fiqih Ibadah oleh Ust Abu Haidar, metode dakwah Rasul oleh akhi Sulton Muslim dan diakhiri oleh Al-ustadz yang insya Alloh istiqomah mengisi kajian di radio Mazz FM tiap jumat pagi yaitu Ust. Aza Reza dengan tema akhlak mulia. Materi yang sudah tidak asing lagi bagi kita, tetapi insyaAllah  selalu ada pembelajaran disetiap mejelis ilmu yang kita datangi.
Ikhwatifillah, Terkait dengan serangkaian SOM, apakah kita akan berdiam diri saja untuk melewatkan SOM season 2?
Apakah antum semua tidak ingin menmbah nilai “jual” antum kepada Allah?
Mungkin dengan menjadi salah satu pencari, penikmat dan pengamal ilmu kepada diri sendiri dan orang lain bisa menjadi Allah bersedia “membeli” produk amal ibadah  kita dengan Ridha dan SyurgaNYA. Bukankah anugrah terbesar seorang hamba adalh ketika Sang Pencipta, Rabbul izzati membeli jiwanya dengan RidhaNYA. Begitu banyak majelis Ilmu yang tersebar di bumi Allah ini, apakah kita akan membiarkannya begitu saja. Tidak ada yang bisa menjamin apakah besok kita masih bisa merasakan hangantnya mentari pagi, segarnya embun dan lembutnya hembusan angin.
Ikhwatifillah, mengundang antum tuk menghadiri SOM 2, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada 5 Juni mendatang, dengan materi dan Pemateri yang insya Allah jauh lebih dahsyat dari SOM-1, karena SOM-2 akan ada TOT (Training of Trainer)
Keikutsertaan antum bisa menjadi salah satu promotor dalam  meneruskan dakwah Sang Murabbi terbaik kita Rasulullah SAW. Sebuah kata bijak yang patut kita renungkan dari seorang peserta SOM sekaligus kapel acara tersebut, Akmalul Husni, mengatakan “Manusia yang terbaik adalah manusia yang bisa bermanfaat atas dirinya serta orang lain. Jangan seperti lilin yang hanya bisa bermanfaat bagi orang lain saja, tetapi dirinya terbakar dan juga jangan menjadi seorang yang egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri.”
Siapa yang tidak ingin menjadi cahaya…
Cahaya yang dapat menerangi di dalam kegelapan
Cahaya yang dapat menujukkan jalan ketika tersesat dalam kepekatan
Cahaya yang dapat mengusir kebimbambangan ketika tidak dapat melihat apapun
Cahaya yang dapat membuat seseorang tersenyum ketika dia menangis
Cahaya yang dapat memberi harapan ketika yang lain menjanjikan ketidakjelasan
“Yaa Allah jadikanlah di dalam hatiku cahaya
Setiap penglihatanku cahaya
Setiap perkataanku cahaya
 Dan Pendengaranku cahaya
Yaa Allah berikanlah kepadaku cahaya dan jadikanlah aku cahaya”
 Semoga kita bisa menjadi perantara Allah dengan menjadi cahaya yang menerangi   bumi Allah dengan cahaya Islam Rahmatan Lil ’alamin
Mari sukseskan SOM 2…………….
Salam Ukhuwah.
<< = TIM INFOKOM-TMP 26 =>>




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar